Health,

4 Tips Mengatasi Maag saat Puasa

09:39 Unknown 0 Comments

Banyak banget dari kita yang punya riwayat penyakit gastritis atau awam disebut maag. Ya, awal mula maag terjadi karena peningkatan asam lambung yang tinggi yang disertai gejala perut terasa mual, perih, dan nyeri di ulu hati, itu dikarenakan naiknya asam lambung ke bagian esophagus dan juga bakteri yang menyebabkan dinding lambung menjadi luka. Sebenarnya fungsi asam lambung ini untuk membantu proses pencernaan makanan. Namun, dikarenakan pola makan yang tidak teratur dan kandungan makanan yang mengandung asam berlebih bisa memicu terjadinya maag.

Di bulan Ramadhan ini, penderita maag kesulitan atau khawatir bila maagnya kambuh pada saat puasa. Untuk itu, 4 tips ini mungkin bisa membantu para penderita maag, yuk simak!


1. Wajib Sahur
Seringkali karena mengantuk atau bangun kesiangan, kita nggak sahur. Padahal, sahur itu wajib bagi penderita maag. Soalnya, perut yang kosong rentan terkena maag. Saat sahur pun, hindari makanan bergas dan pedas, karena memacu naiknya asam lambung, Contohnya, sawi, kol dan minuman bersoda.
 
2. Atur Porsi Buka Puasa
Walaupun sudah puasa seharian, tunda dulu makan berlebihan saat berbuka. Perut bisa kaget kalau tiba-tiba diisi terlalu penuh. Hal ini juga bisa mengakibatkan maag kambuh. Sebaiknya konsumsi makanan secara perlahan dengan porsi kecil. Jika masih lapar, kita bisa makan setelah pulang tarawih. Jangan lupa konsumsi makanan sehat untuk berbuka.
 
3. Jangan Tidur setelah Sahur
Hindari kebiasaan langsung tidur setelah sahur. Saat tidur dengan perut kenyang, sistem pencernaan akan bekerja lebih keras. Perut pun jadi nggak nyaman dan mual. Solusinya, tidur cukup sebelum sahur, setelah itu lakukan aktivitas lain setelah sahur supaya nggak ngantuk lagi.
 
4. Konsumsi Obat Maag
Untuk menghindari nyeri saat puasa, penderita maag bisa mengonsumsi obat penekan asam lambung. Sebaiknya, konsumsi satu jam sebelum atau sesudah makan, saat perut dalam keadaan netral. Apabila kondisi maag kita termasuk kronis, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter, ya. 

0 komentar: